Category

Kewirausahaan

Category

Medan, 29 September 2023

Dalam rangka memperkuat semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa, UPKK Unimed menggelar “Workshop dan Expo Kewirausahaan” sebagai bagian dari serangkaian kegiatan pembinaan kewirausahaan. Acara ini menjadi wadah bagi pelaku usaha muda untuk bertemu, berbagi, dan menginspirasi.

Pembukaan oleh Wakil Rektor Bidang Kewirausahaan

Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Wakil Rektor Bidang Kewirausahaan, membuka acara dengan semangat. Beliau menekankan pentingnya kewirausahaan sebagai pilar penting dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan. Acara ini merupakan langkah konkret Unimed dalam membentuk generasi muda yang berani berwirausaha.

Expo: Menampilkan Ragam Kreativitas dan Inovasi

Dalam expo ini, UPKK Unimed mengundang 50 tenant usaha dari program P2MW (Pendidikan dan Pelatihan Wirausaha), BPC Lokal (Business Plan Competition Lokal), dan PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan). Para tenant memamerkan produk dan inovasi mereka, memberikan pandangan mendalam tentang potensi kewirausahaan di Unimed.

Materi dari Alumni Sukses: Fitri Aulia dari Andavita

Workshop dimeriahkan dengan narasumber Fitri Aulia, alumni Unimed yang sukses merintis usaha di bidang makanan kesehatan. Fitri membagikan pengalamannya dalam memahami legalitas BPOM dan sertifikasi halal untuk produknya. Materi ini memberikan pencerahan kepada para calon wirausahawan tentang pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dalam dunia bisnis.

Pitching Usaha: Peluang untuk Memperkenalkan Produk

Puncak acara ditandai dengan sesi pitching usaha, di mana para tenant memiliki kesempatan untuk memperkenalkan produk mereka kepada para hadirin dan juri. Ini menjadi momen strategis bagi mereka untuk mendapatkan dukungan, baik dari kalangan akademisi maupun pihak industri.

Harapan Positif dari Kegiatan Ini:

  • Meningkatkan minat mahasiswa terhadap dunia kewirausahaan.
  • Mendorong kolaborasi antara mahasiswa dan pelaku usaha.
  • Memberikan wawasan tentang aspek legalitas dan sertifikasi dalam berwirausaha.
  • Memperluas jejaring dan peluang bisnis bagi mahasiswa.

Workshop dan Expo Kewirausahaan Dengan suksesnya acara ini, Unimed terus berkomitmen untuk menjadi inkubator para wirausahawan muda yang siap berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah dan nasional.

Bagimana strategi Teh Pucuk Harum yang berhasil menggeser kedudukan Teh botol sosro dan memenangkan persaingan. Yuk kita lihat strateginya

Teh pucuk harum berada di posisi tertinggi minuman teh dalam kemasan menurut Top brand Index fase 1 tahun 2022. Padahal, kita semua pasti tau bahwa Brand teh botol sosro sempat menjadi top of mind dengan tagline nya yg terkenal “Apapun makannya minumnya teh botol sosro”

Image

Beberapa strategi yang diambil oleh Teh Pucuk Harum adalah :

  1. Diferensiasi

Pada tahun 2011, Teh pucuk harum mengedukasi customer dengan kalimat “teh terbaik ada di pucuknya”. Betul, pasti masih pada ingat iklan ulat bulu yang “Pucuk pucuk pucuk”

  • Konsisten dan Berani

Untuk menancapkan kuat kata-kata “pucuk” di benak konsumen, Mayora juga berani mengeluarkan budget iklan yg cukup tinggi. Menurut Adquest Nielsen, di tahun 2011 Mayora mengeluarkan dana 2 kali lipat dari teh sosro untuk iklan di televisi yakni Rp94,55 miliar.

  • Jeli membaca kebutuhan pasar dan melihat kelemahan kompetitor. seperti
  • Teh pucuk mengetahui rasa dari teh sosro yang “nyangkut” di tenggorokan sehingga mereka membuat inovasi teh yang “menyegarkan dan ga bikin nyangkut”
  • Teh pucuk mengetahui karakter millenial yang tidak loyal, dan jeli terhadap harga. Sehingga menawarkan produk yang lebih murah, lebih banyak, dan kemasannya travel size

“Generasi muda itu tidak terlalu brand loyal. Mereka lebih siap mencoba produk baru. Untuk itulah, inovasi menjadi kunci,” ujar Triyono yang juga direktur di PT Coca Cola Indonesia yang memproduksi RTD tea merek Frestea.

Coba dari ketiga cara ini mana yg bisa kita terapkan supaya brand kita sukses dan dikenal ? selamat mencoba

Sumber: twitter/erahmat_id

Satu lagi tenant binaan UPKK Unimed mengukir prestasi di tingkat nasional. Borna (Ikon Baru Sumatera Utara) Universitas Negeri Medan berhasil raih juara 3 dalam event Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XII Tahun 2021 kategori Industri  yang diumumkan pada Jumat, 19 November 2021.

KMI Expo merupakan agenda rutin tahunan yang  diselenggarakan oleh Direktorat Belmawa, Ditjen Diktiristek, Kemdikbudristek dan diikuti wirausaha mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Pelaksanaan KMI Expo XII 2021 ini diselenggarakan di Universitas Brawijaya secara blended (online dan offline).

Produk Borna ialah produk fashion berupa tas  ramah lingkungan berbahan baku limbah ranting rambutan yang dikelola secara apik dan sustainable. Adapun Founder dari produk Borna ialah Muhammad Akhyar Al Fachri yang berasal dari prodi Seni Rupa stambuk 2017  Universitas Negeri Medan dan timnya yaitu 1) Firda Elysa (Seni Rupa), 2) Eliza Olga Pramita (Sastra Indonesia), 3) Dini Lestari ( Pendidikan Ekonomi) dan, 4) Widya Pratiwi (Manajemen).

Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. mengapresiasi dan menggungkapkan rasa bangga kepada Tim Borna yang telah memperoleh prestasi meraih juara 3 dalam event Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XII Tahun 2021. Tentu ini menjadi kebanggaan kita semua, mahasiswa Unimed dapat bersaing dengan kampus-kampus lain secara nasional. Semoga juga prestasi ini bisa terus dikembangkan dan menjadi peluang bisnis di masa depan. 

Harapannya produk Borna dapat menjadi salah satu produk unggulan Sumatera Utara yang dapat meningkatkan kualitas perekonomian khususnya di Sumatera Utara dan mampu bersaing hingga kancah internasional

Fighter Brand Strategy“, yang bisa bunuh produknya sendiri demi popularitas produknya yang lain.

Pic: aqua-vit-home-service.business.site

Fighter Brand : strategi perusahaan membuat brand baru agar brand lain miliknya bisa berkembang lebih populer dan kompetitif pada satu jenis produk. Strategi ini mirip sama sub brand, tapi tujuannya beda. Brand baru seolah di “anak tirikan” biar brand lama bisa populer.

ambil contoh Aqua-Vit yang masih satu pemilik. Target marketnya beda, Vit lebih fokus ke low price dan Aqua fokus ke best product. Tapi Vit cenderung “di anak tirikan”, karena promosinya jomplang dibanding Aqua yang masif banget promosinya.

Tapi inilah strateginya. Tujuannya biar kompetitor kewalahan, bingung harus fokus lawan Vit yang low price atau fokus fight sama Aqua. Pihak Aqua sih tenang aja, kalau Aqua diserang habis habisan, tinggal maksimalin promosi nya Vit yang low price.

Ini juga berlaku sama Garuda-Citilink atau Pantene-Rejoice. Berusaha meramaikan kompetisi dan memecah fokus kompetitor.

Sumber: twitter/belajarlagiHQ

Youth Economic Leaderhsip Program (YELP) 2021 kembali hadir sebagai perwujudan dari visi dan misi BINS (Bank Indonesia Institute) untuk mempersiapkan generasi muda terbaik bangsa Indonesia menjadi pemimpin ekonomi masa depan.
Dengan mengangkat tema “The Use of Techology for Economic Develoment”, YELP 2021 memanggil inisiatif generasi muda di seluruh Indonesia untuk memberikan kontribusi pembangunan ekonomi nasional melalui sains dan teknologi di berbagai sektor industri (seperti sektor pertanian, kesehatan, pendidikan, perikanan, energi, pariwisata, finansial).
Terdapat 2 kategori untuk peserta YELP-BINS 2021, yaitu Kategori Ide dan Kategori Start-up. Nantinya, 40 peserta perwakilan terpilih dapat mengikuti pembekalan Bootcamp YELP 2021 bersama para mentor dan memeroleh beragam manfaat seperti inkubasi, mentoring, networking, potensi pendanaan, hingga jejaring alumni YELP.
Mari bergabung bersama YELP 2021, Inovasi Anak Bangsa Membangun Negeri. Lihat informasi dan pendaftarannya di sini 👉 www.yelprogram.id
(Ditutup 20 Mei 2020)